Penyair yang sudah amat terkenal chairil anwar dengan karya yang sangat indah ini sudah banyak sekali mempunya karya puisi sehingga menjadi melegenda dalam sejarah tanah air. Isi dari puisi beliau sangat banyak sekali makna yang tersirat bisa diambil pelajaran ataupun sebagai inspirasi dalam kehidupan.
Puisi beliau banyak mengambil tema dari kehidupan dan sebagian ada juga tentang cinta misalnya saja puisi yang berjudul "cintaku jauh dipulau". Dari banyak hasil karyanya maka kami kumpulkan puisi chairil anwar pilihan terbaik serta yang sudah sangat populer dengan keindahannya.
Puisi Chairil Anwar
Baca Juga Koleksi Puisi CintaSia-sia
Penghabisan kali itu kau datang
Membawa kembang berkarang
Mawar merah dan melati putih
Darah dan Suci
Kau terbarkan depanku
Serta pandang yang memastikan :untukmu
Lalu kita sama termangu
Saling bertanya : apakah ini?
Cinta? Kita berdua tak mengerti
Sehari kita bersama. Tak hampir-menghampiri
Ah! Hatiku yang tak mau member
Mampus kau dikoyak-koyak sepi
Sajak putihPrajurit jaga malam
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!
SemangatKalau sampai waktukuDerai-derai cemara
Kutahu tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu!
Aku ini binatang jalan
Dari kumpulan terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang-menerjang
Luka dan bisa kubawa lari
Berlari
Hingga hilang pedih dan peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi.
Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
Hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
Cukup sekian dulu ya untuk Puisi Chairil Anwar Terbaik yang barusan kalian simak, semoga bisa bermanfaat untuk anda semuanya. Selain ini sebelumnya sudah ada juga Puisi Untuk Ibu